Sabtu, 08 Desember 2012

The Magnum :3 Perbincangan Kita [Part 4-CaGni]



The Magnum :3 Perbincangan Kita [Part 4-CaGni]

Setengah perjalanan sudah dilalui Agni dengan naik bis. Ia memutuskan turun dulu untuk makan. Pilihannya jatuh pada sebuah warung bakso. Agni hanya membawa sebuah tas ransel, jadi tidak terlalu berat.

Setelah duduk dan memesan makanannya, Agni langsung membuka twitternya. Banyak mention dari fansnya, dibalasnya satu persatu. Sampai ia membaca tweet teman-temannya.

Ifyalyssa: @azizahsivia @agthprissy @agniagniaza kalian udah sampai mana ?
Hari ini jam 09.00

azizahsivia: gue main dlu ke tawangmangu RT @ifyalyssa: @azizahsivia @agthprissy @agniagniaza kalian

agthprissy: IT'S TIME TO SHOPPING ! RT @azizahsivia: gue main dlu ke tawangmangu RT @ifyalyssa: @azizahsivia

agni pun membalasnya.

Agniagniaza: baru setengah perjalanan gue. RT @agthprissy: IT'S TIME TO SHOPPING ! RT @azizahsivia:

Agni segera menyimpan BB-nya karena waither sudah mendatangi mejanya dengann membawa pesanannya. Dengan segera, Agni memakannya. Perjalanannya masih jauh. Mungkin dia akan tidur dalam perjalanan pulang nanti.

Agni membayar makanannya di kasir. Dengan segera, ia mencegat bis jurusan Solo. Tampaknya semua bangku sudah diduduki. Ah, tidak tidak ! Masih ada satu bangku kosong disamping cowok putih, rambutnya seperti kebanyakan cowok di film anime dalam kata lain, Harajuku.

"Permisi ! Boleh gue duduk disini ?" tanya Agni pada cowok yg sedang asyik mendengarkan musik itu.

Cowok itu melepas headset yg menutupi telinganya, lalu tersenyum manis dan mengangguk meng'iya'kan.

"Makasih." Agni pun duduk disamping cowok itu.Cowok itu kembali sibuk dengan musiknya. Agni yg merasa dicuekin, kemudian mengambil komik one piece volume terbaru. Cowok itu melepas headsetnya lagi dan memandangi Agni.

"Loe suka baca komik?" tanyanya. Agni mengangguk.

"Kenapa ? Ada yg salah ?" Agni menaikkan satu alisnya.

"Cuma nggak biasa aja, cewek kok baca komik. Lo dari mana mau kemana ?" tanyanya lagi.

"Yee, emangnya kalau cewek nggak boleh baca komik gitu? Gue dari Jakarta mau ke Solo, kalo lo?"

"Yaa, kan nggak biasa aja gitu. Kita sama tujuan. Gue dari Bogor."Agni menaikkan sebelah alisnya.

"Dari Bogor ? Ngapain ?" tanya Agni.

"Loe nggak tau? Masashi Kisimoto semalam ke Bogor untuk membagikan tanda tangan di 100 komik Naruto volume terbaru." cowok itu merogoh tasnya dan mengeluarkan sebuah komik.

"Nih gue dapet tanda tangannya!" Serunya dengan bangga.Agni memandang dengan tatapan iri.

"Ah, gue juga mau ! Gue tadi cuma dapet tanda tangan Eiichiro Oda di komiknya ini !" Agni berkata dengan pura-pura kecewa, sambil menunjuk komik halaman paling depan.

"Ya ampun! Itu mah udah lebih dari cukup !"

"Iya sih. Hehe."

"Oh iya, kita belum kenalan! Nama gue Cakka. Cakka Kawekas Nuraga." kata cowok itu sembari menjulurkan tangannya.

"Gue Agni. Agni Tri Nubuwati. Salam kenal Cakka !" seru Agni memamerkan senyum manisnya dan menyambut uluran tangan Cakka.

"Ehm, by the way, loe nguntit gue ya?" tanya Cakka pede.

"Hahh? Gila! Kenal lo aja baru hari ini! Gimana nguntitnya coba?!" ucap Agni dengan emosi.

"Selaw, Ag. Gue kan cuma tanya. Itu lho, gue baru nyadar kalo kita pake baju kembar." jelasnya.

Agni langsung memperhatikan bajunya dan baju Cakka. Sama! Kaos hitam dengan gambar berbagai manga yang berdesak-desakan bertuliska Love Japan Love Anime. Kaos itu klop banget dipakai mereka berdua. Mungkin orang yang hanya sekedar lewat menganggap itu adalah kaos couple.

Agni masih bekum ‘ngeh’. Dipandanginya bajunya-baju Cakka, bajunya-baju Cakka, bajunya-baju Cakka. Sampai ia menyadarinya.

“Lah? Kok baju kita sama, Kka?” tanya Agni dengan wajah innocent. Cakka mendengus kesal.

“Dari tadi gue bilang kayak gitu, Agniiii!!!” gemas Cakka.

“Iyakah?”

“IYA!!”

“Hehe, maaf maaf.”

“Loe beli dimana tuh baju ?” tanya Cakka.

“Dari Fansub. Lo?”

“Sama! Lo juga suka anime?”


“Iya dong. Emangnya gue Cuma tau One Piece sama Naruto doang apa! Gue kan ngikutin anime yang ada di Jepang.”

“Kita sehati, ya? Atau mungkin kita jodoh yang udah ditakdirin buat bersatu ya, Ag?”

“Ya ampun! Ngarep banget sih lo! Gue tau, gue itu manis, imut, cantik. Tapi, kita baru kenal . Maaf gue nggak bisa.” narsis Agni.

“Narsis lo! Siapa juga yang nembak lo? Ada juga lo ngarep jadi cewek gue. Secara gue kan cakep, keren, cool, de el el, de es be.”

“Nggak deh. Nanti kasian fans gue yang di Jakarta. Mereka bakalan sedih nanti kalau tau gue dapet cowok kayak lo.“

“Sialan lo!” Cakka menoyor Agni. Agni meringis memegangi kepalanya yang ditoyor Cakka. Tak tinggal diam, Agni membalasnya. Alhasil, mereka toyor-toyoran -_-

***

Cakka dan Agni telah berhenti toyor-toyoran. Mereka berbincang mengenal satu sama lain. Dan dapat diambil kesimpulan, kalau mereka punya hobi dan kesukaan yang sama. Sama-sama suka anime. Sama-sama suka basket. Sama-sama suka game online. Sama-sama semuanya yang berbau Jepang.

“Kka, lo lagi ndengerin lagu apa sih? Gue ngerasa dikacangin deh.” tanya Agni, karena Cakka sibuk lagi dengan iPod-nya. Cakka melepas headsetnya.

“Maaf deh, manis. Mau ndengerin?” tawar Cakka. Agni mengangguk. Ia pun melepas headsetnya dan memasukkannya ke tas. Agni menaikkan alisnya.

“Kok malah dimasukin tas, Kka ?” tanya Agni.

“Nggak enak kalo pakai headset. Enakan pakai earphone,  kalau mau ndengerin berdua.” Jelas Cakka. Agni meng-o-kan mulutnya. Cakka memberikan sebelah earphone kepada Agni. Sedangkan sebelahnya lagi untuk Cakka.
Agni menerimanya dan memasangnya di telinga. Ia mendengarkan apa yang Cakka dengarkan. Tampaknya Cakka sudah asyik dengan lagu yang tengah di mainkan oleh iPod itu. Oath Sign-nya LiSA mengalun lembut ditelinga mereka.

“Lo juga suka LiSA, Kka ?” tanya Agni. Cakka memalingkan muka menghadap ke arah Agni.

“Iya. Gue suka semua Anisong –Anime Song-. Eh, Jpop juga suka deng. Ngomong-ngomong, lo kok tau ?”

“Kitakan sama-sama anime lovers, Kka !”

“Hahah,Iya iya. Tapi, ini lagu kesukaan gue. Lo paling suka lagu apa ?”

“Gue paling suka emm.. Gomen ne Summer-nya SKE48. Yang iklan Pocari Sweat itu, lho.”

“Gue juga suka yang itu!”

Mereka pun asyik lagi dengan perbincangan mereka. Langit sudah berwarna semakin gelap. Masih ada seberkas warna orange di langit. Tanpa Cakka sadari, Agni telah tidur di pundaknya.

Bus sebentar lagi sampai di komplek perumahan Cakka. Ia pun mengguncangkan bahu Agni agar Agni terbangun. Akhirnya, Agni pun bangun dengan tampang kusut.

“Ag, Gue udah mau turun nih. Loe gimana?” tanya Cakka. Agni melihat gapura kompleks tersebut yang di atasnya ada gambar Oreo.

Ini komplek gue kali, ya? Kan kata Ify, komplek kita di Komplek Oreo Vanilla. Ini Oreo, berarti ini komplek gue, pikir Agni.

“Gue juga turun disini.” Jawabnya. Cakka mengangguk. Mereka turun saat bis berhenti.

Cakka berjalan berdampingan dengan Agni. Jam menunjukkan pukul 17.00. Cakka berpaling menghadap Agni. Dilihatnya wajah kusut dan kebingungan Agni.

“Gue nggak tau kalau rumah loe di komplek oreo es krim juga!” kata Cakka.

“Hahh? Oreo Es Krim?” tanya Agni. Cakka mengangguk.

“Mampus! Rumah gue kan di komplek oreo vanilla!” seru Agni sambil menepuk jidatnya.

“Jadi rumah loe di oreo vanilla?” tanya Cakka. Agni mengangguk.

“Yaudah gue anter aja.” tawar Cakka.

“Nggak pa-pa? Emm, nggak ngrepotin gitu?”

“Iyalah. Tapi, ke rumah gue dulu ambil motor .”

“Oke .”

***

Cakka sudah mengambil motornya. Agni menunggu di depan rumah Cakka yang mewah. Ia pun naik di boncengan motor CBR Cakka dan menuju ke komplek oreo vanilla.

Sebelum sampai di rumah Agni, mereka melewati rumah Ify. Nampak rumah Ify ramai. Agni jadi tergugah untuk mampir dulu. Ia meminta Cakka untuk memberhentikan motornya di depan rumah Ify. Ify yang menyadari itu segera menghampiri Agni di depan rumahnya.

“Agni ! Lo udah nyampe ?” seru Ify. 

“Iyalah. Nih buktinya gue ada disini !” kata Agni.

“Kok lo lama banget sih, Ag ?” tanya Via.

“Nyasar. Hehehe ..”

“Wooo dasar! Dari dulu nggak pernah berubah!” kata Prissy saat Agni dan Ify masuk ke dalam.

“Ngomong-ngomong, Fy ! Kok rumah lo rame banget? Ada arisan, ya?” tanya Agni yang disambut toyoran dari Ify.

“Yee, ya nggak lah! Masuk aja. Oh iya, Lo sama sapa tuh? Pacar baru lo, Ag? Gila! Perasaan baru kemaren loe putus sama Riko!” cerocos Ify.

“Bukanlah. Kenalin ini Cakka. Kka, ayo masuk dulu !” kata Agni. Mereka pun masuk ke rumah Ify. Terlihat 3 cowok disana. Siapa lagi kalau bukan Rio, Alvin, dan Iel.

“Cakka. Lo ngapain disini ?” tanya Rio.

“Nih, nganter anak nyasar .” kata Cakka.

“Sialan.” dengus Agni.

“Kalian udah saling kenal, Yo?” tanya Ify.

“Yaudahlah .. Kita tuh satu geng di sekolah!” ujar Iel.

“Yang ditanya sapa, yang jawab sapa.” gumam Prissy.

“Suka-suka gue ! Kalo gue nggak ada, lo juga nggak bakal sampe rumah !” cibir Iel.

“Iye iye.“ jawab Prissy dengan malas.

“Ini kok bisa klop gini ? Ayo cerita cerita ! Udah ketinggalan banyak nih gue !” suruh Agni. Cakka mengangguk.

Mereka pun menceritakan kenapa bisa bertemu. Terkadang Ify menoyor Rio, karena ceritanya di lebih-lebihkan. Terkadang Sivia nimbrung saat Alvin bercerita. Terkadang Prissy dan Iel bertengkar karena beda pendapat. Dan terkadang Cakka dan Agni manggut-manggut saat teman-temannya menceritakan kisahnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.00. D’Cadburry pamit pulang. Sedangkan D’Delfi memutuskan untuk pesta bantal di rumah Ify malam ini. Via, Prissy, dan Agni terlebih dulu menaruh tas mereka di rumah.

Sekedar info saja, rumah Ify dan Agni bersebelahan. Berhadapan dengan rumah Via dan Prissy. Walaupun capek, tak menurunkan semangat mereka untuk saling curhat.

***


 Ajeng Oktaviona Diliantami (on facebook)
@oktavionaajeng (on twitter)
@oktavionaajeng (on instagram)
Ajeng Okdil (on Goodreads)

1 komentar:

  1. nah.. nah kenapa baru tiga part?? ayookk lanjut lagi..






    numpang nitipin link gue yaa..kalau mau berkunjung juga boleh..
    obat kista tradisional.
    obat pelangsing herbal.
    thanks before sis..

    BalasHapus