Minggu, 26 Januari 2014

But, You Have Me [01]

Aode

PRESENT
---

BUT, YOU HAVE ME

--

Main Character

Cakka Kawekas Nuraga
Agni Tri Nubuwati
Ketzia Laurent

Genre
Romance, Hurt/Comfort, Friendship, Drama, and a little bit Humour.

Warning!
CANON, Cagni pair, OOC, Abal, etc.

Don't LIKE, Don't READ!

----------------CnA-----------------

Suasana di Bandara hari ini begitu ramai karena kedatangan artis muda berparas tampan itu. Gadis-gadis yang ada di Bandara -yang sebenarnya hanya datang untuk melihatnya- berteriak histeris menyebut namanya. Artis muda itu hanya tersenyum sembari melambaikan tangannya. Di belakangnya terdapat lelaki yang tak kalah tampan sedang membawa gitar, seorang pria paruh baya yang tak henti-hentinya tersenyum, teman-teman bandnya, dan tak lupa sesosok gadis berparas manis yang menggenggam erat tangannya. Orang-orang disana -yang hampir semuanya gadis- hanya memandang sinis dan tak suka pada gadis itu.

"Kka..." lirihnya.

Si pemeran utama menolehkan kepalanya menghadap kekasihnya itu, "Kenapa?"

"Semuanya kayak nggak suka sama aku. Harusnya kamu nggak ngajak aku buat ikut MnG ini."

"It's okay. Mereka cuma belum kenal sama kamu, Kay. Dan tujuanku ngajak kamu adalah untuk ngenalin kamu ke keluargaku yang lain." Pemuda itu merangkulkan lengannya di bahu sang kekasih diiringi gumaman kecewa dari sang penggemar.

"Le, ayo cepet! Kita harus buru-buru ke Hotel buat istirahat." Kata pria paruh baya di belakangnya.

"Iya, Pa." Mereka pun cepat-cepat mencari taksi, memasukkan barang-barang mereka, dan pergi menuju Hotel tempat mereka menginap di Purworejo nanti.

---------------CnA------------------

Di lain tempat pada waktu yang sama, gadis manis berkucir satu itu tengah berdebat dengan kedua temannya. Kedua temannya itu berusaha meyakinkannya tentang suatu hal, tapi gadis itu tetap ngeyel.

"Ayolah, Agni. Please, gantiin aku buat ikut MnG itu. Aku kan nggak tau kalau keluargaku ternyata ada acara mendadak," pinta Rhiie.

"Kalau gitu batalin aja!" Kata Agni.

"Uang buat MnG nggak bisa balik Agni. Daripada uangnya kebuang kan mending kamu yang ikut," jelas Rhiie.

Temannya yang lain menganggukkan kepalanya, "Lagian emangnya kamu nggak kangen sama temen kamu waktu kecil itu? Kalian kan udah beberapa tahun nggak ketemu. Kamu juga nggak sendiri kok, aku kan juga ikut."

Agni mengusap wajahnya frustasi, " Aku bukannya nggak kangen sama Cakka. Tapi, kalian tahu sendirilah gimana reaksi para fansnya kalau aku dateng. Bisa-bisa aku dibunuh nanti. Aku juga nggak mau nanti digosipin yang enggak-enggak sama Cakka."

"Gezz, c'mon, Ag! Cakka nggak bakal marah lagi kalau kamu dateng! Kamu kan temennya dari jaman idola cilik masih tenar!" Ujar Rhiie.

"You think so?" Rhiie dan Juni menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Okey, I'll join," pasrahnya. Teman-temannya pun bersorak girang.

----------------CnA-----------------

Suasana di sebuah kafe di daerah itu terlihat lebih ramai daripada biasanya. Banyak orang mengatri untuk masuk kesana. Kebanyakan yang ddatang adalah perempuan dan mereka memakai pakaian terbaik mereka dan berdandan agar setidaknya idola mereka akan melirik mereka. Ya, permintaan yang muluk-muluk tapi siapa yang peduli?

Tapi, gadis itu berbeda. Dia memakai pakaian seadanya. Celana jins dengan kaos dan jaket. Terlihat sekali dia tidak ingin kelihatan mencolok diantara kerumunan ini. Lagipula dia tidak terlalu berniat untuk datang ke acara Mng ini. Teman-temannya yang memaksanya. Yah, walaupun sebenarnya ada rasa kangen ingin bertemu dengan idola gadis-gadis disini. 

"Ramai banget sih, Jun?" Tanya Agni.

"Yaudah pasti rame lah, Ag! Ini Cakka loh yang ateng Cakkaaaa!" Seru Juni. 

"Emang Cakka sekarang seterkenal itu?" 

"Iya! Dan pokoknya kamu harus ketemu nanti sama dia! Pelukanlah, cipika-cipikilah. Kalian kan pasti kangen udah lama nggak ketemu." Kata Juni dengan penuh semangatnya. Agni hanya mengangkat bahunya tak acuh.

"Paling juga cuma salaman. Yaudah yuk, Jun!"

"Siaaap!" 

Agni dan Juni pun mengantri untuk masuk ke kafe itu. Ada satu hal yang tidak disadari Juni saat itu. Bahwa jantung Agni berdegub kencang saat mereka semakin masuk kesana. Dia akan bertemu dengannya. dengan seseorang dari masa-masa indahnya dulu. 

----------------CnA-----------------

Saat Agni dan Juni masuk ke dalam ruangan yang telah dipesan untuk MnG, ada seseorang yang menghampirinya. Menepuk bahu agni dengan lembut sehingga membuat Agni menoleh. Dilihatnya seorang lelaki yang sepertinya berumur 20-an. Lelaki itu memakai baju The Finest Tree dan juga Snapback dan menatapnya dengan pandangan ingin tahu.

"Agni ya?" tanyanya.

"Iya. Saya Agni. Umm, siapa ya?" tanya Agni. 

"Oh, sorry nggak ngenalin diri. Aku Gege. Aku CL Crew." Kata Gege.

"Oh, ada apa, Kak Ge?" tanya Agni lagi. 

"Sebenernya nggak ada apa-apa sih. Cuma tadi liat kamu jadinya kepikiran nyamperin. Kamu kan temennya Cakka pas idola cilik. Kok ikut MnG juga. Kenapa nggak langsung ketemu aja?"

"Temenku yang sebenernya ikut MnG ini, Kak. Tapi, dia ada acara mendadak. Jadinya, aku yang nggantiin dia gitu. lagian aku juga nggak punya kontaknya Cakka. Kita kan udah lost contact selama beberapa tahun." jelas Agni. 

"Kalau gitu ikut aku aja yuk, ketemu Cakka di ruangan sebelah sana. Dia pasti kangen deh sama kamu." ajak Gege. 

"Tapi, aku kan sama temenku, Kak." 

Agni menunjuk Juni yang ada di belakangnya. Juni hanya menghela nafas. Akhirnya kehadirannya disadari juga. Sebenernya dia ingin mendengus kesal, tapi disini kan ada Kak Gege. Bisa rusak lah reputasinya nanti. Tapi, tidak enak juga merusak reuni teman lama ini.

"Eh, aku nggak pa-pa kok. Aku bisa masuk sendiri bareng yang lainnya." ujar Juni. 

"Gimana kalau kamu ikut aja?" tawar Gege.

"Ehh? Aku nggak pa-pa kok, Kak. Lagian aku kan nggak kenal Cakka secara personal. Nanti aku cuma ngganggu disana." kata Juni.

"Nggak pa-pa kok. Oh iya, Aku Gege." kata Gege mengenalkan diri -walaupun sebenarnya tidak perlu karena ia suah mengenalnya-. 

"Kalo Kakak maksa, yaudah deh. Heheheh. Juni. Juniper Lofeel." Kata Juniper akhirnya sambil menyalami Gege.

"Tuhkan, Ag. Udah nggak ada masalah lagi. Ayo!" ajak Gege. 

Agni hanya menghela nafas pasrah. Yah, mau bagaimana lagi. Ia tidak mungkin menolaknya. Ia dan Juni pun mengikuti Gege ke ruangan yang -sudah pasti- ada Cakka disana. 

----------------CnA-----------------TBC-----------------CnA----------------

And then, saya memutuskan untuk membuat sebuah cerita baru. Maaf buat semuanya yang udah nunggu cerita lainnya. Tapi, saya stuck banget sama kelanjutan cerita yang lainnya. Waktu nulis kelanjutannya, entah kenapa tulisannya jelek banget jadi saya hapus lagi. Dan faktanya itu terjadi ratusan kali. Oke, saya lebay. Sebenernya nggak sebanyak itu juga sih. Tapi, beneran deh, saya stuuuuuuuuck  banget. 

Semoga suka sama cerita yang satu ini. I will post another stories next part as soon as possible, I promise.