Sabtu, 26 April 2014

But, You Have Me [03]

Aode

PRESENT
---

BUT, YOU HAVE ME

--

Main Character

Cakka Kawekas Nuraga
Agni Tri Nubuwati
Ketzia Laurent

Genre
Romance, Hurt/Comfort, Friendship, Drama, and a little bit Humour.

Warning!
CANON, Cagni pair, OOC, Abal, etc.



Don't LIKE, Don't READ!

----------------CnA-----------------

Terdengar riuh suara para fans yang menunggu idolanya untuk keluar. Mereka suah berkumpul dari tadi disini, tapi yang ditunggu belum keluar-keluar. Mereka pun akhirnya asyik melihat video perjalanan Cakka dari waktu di idola cilik sampai jadi musisi yang lumayan terkenal seperti sekarang. Saat sedang asyik-asyiknya menonton, lampu tiba-tiba mati. Mereka pun dengan refleks memekik. Hingga terdengarlah suara seseorang yang mereka kenal. 

"Siapa yang mau ketemu Cakkaaaa?" tanya Kak Gege. 

"Akuuuuuu!!" teriak CL. 

"Tapi Cakkanya dimana yaaa," goda Kak Ge. 

"Ih, Kak Ge cepetan ih! Kita kan udah nggak sabar!" celetuk seorang CL yang disetujui oleh yang lain.

"Panggil namanya Cakka dong kalau mau Cakka datang," kata Kak Ge. 

"CAKKAAA!!" 

Dan tiba-tiba lampu menyorot ke arah panggung. Dan ternyata disana sudah ada Cakka dan Mas El yang duduk di sebuah kursi sambil menebarkan senyumnya. Kontan saja mereka bersorak senang sambil meneriakkan nama Cakka dan Mas El. 

"Apa kabar, Purworejoooo?" tanya Cakka. 

"Baiiiiiik," 

"Terima kasih sebelumnya yang sudah menyempatkan datang kesini. Langsung aja ke lagu pertama untuk menyambut kalian disini. Selamat Datang!" sapa Cakka. 

Cakka pun mulai memetik gitarnya diikuti dengan Mas El. Sedangkan para CL sudah bersiap untuk ikut bernyanyi.

Kini tiba masanya
Untuk memulai takdir kita
Perjalanan yang sebenarnya
Kita kayuh bersama


Kau nyalakan lilinnya
Aku yang menjaga sinarnya
Seperti layaknya langkah kita
Percaya Tuhan menjaganya


Semua yang aku cari
Ini semua untuk dirimu
Semua yang aku impikan
Ini mimpiku kepadamu
Karena bersamamu
Membuat aku bertahan


Saat terlihat langkah kakimu
Mekar indah senyumanmu disitu
Kuhampiri dan ucapkan
Selamat datang


Kuhampiri dan ucapkan
Kuhampiri dan ucapkan
Kuhampiri dan ucapkan
Selamat datang


[The Finest Tree - Selamat Datang]

"Gimana gimana? Keren nggak tadi?" tanya Kak Ge. 

"Kereeeeen!" 

"Katanya Cakka tadi di belakang, dia mau ngasih tau sesuatu ke kalian. Kira-kira apa ya?" tanya Kak Ge. 

"Gatauuuu," 

"Jadi, aku mau ngenalin seseorang ke kalian. Seseorang yang berharga banget buat Cakka. Dan Cakka mohon kalian bisa menerima dia juga. Karena kalian juga adalah keluarga Cakka. Aku sayang sama kalian. Jadinya aku mau ngenalin wanita kedua yang paling berharga alam hidupku saat ini. Key ayo kesini!" ujar Cakka sambil mengajak Key ke arah panggung. 

Kebanyakan CL mendesah kecewa. Mereka cuman pengen kali ini aa mereka sama Cakka, tapi ternyata Cakka ngajak pacarnya juga. Bukannya mereka tidak setuju, mereka senang-senang saja kalau Cakka punya pacar. Tapi, sungguh, Key tidak pernah ada di benak mereka kalau akan jadi pacar Cakka. 

Mereka tahu, sangat tahu kalau sebenarnya Key itu baik sekali. Cantik pula. Siapa yang tak suka. Tapi jarak mereka terlampau jauh. Apalagi mereka beda agama. Memang sih, mereka hanya pacaran. Tapi kan kalau sudah terlalu cinta kan lepasnya juga susah. Mereka cuma ingin Cakka dapat yang terbaik. 

Akhirnya Key pun berdiri di samping Cakka di atas panggung. Tangan Cakka merangkul pundak Key. Ingin menunjukkan kalau ia benar-benar menyayangi wanita di sampingnya itu. Dan ia harap keluarga keduanya juga gitu.

"Ya, seperti yang kalian tau. Ini Key, Ketzia Laurent, Pacar aku. Aku harap kalian bisa ngrestuin aku sama Key. Karena kalian itu keluarga kedua aku." ujar Cakka. CLs hanya menganggukkan kepalanya lemah. 

"Hei! Aku Ketzia Laurent! Kalian boleh panggil aku Key! Senang banget bisa ketemu kalian disini. Aku harap kita bisa berteman dengan baik." sapa Key. 

"Sekarang aku sama Key mau nyanyiin lagu duet nih. Kalian mau denger nggaaak?" tanya Cakka dengan semangat.

"Mauuuu!" seru CLs. Mereka berusaha tidak peduli dengan status mereka berdua. Yang terpenting adalah mereka bisa bertemu Cakka. 

"I Won't Give Up by Jason Mraz," 

When I look into your eyes
It's like watching the night sky
Or a beautiful sunrise
Well, there's so much they hold
And just like them old stars
I see that you've come so far
To be right where you are
How old is your soul?

Well, I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up

And when you're needing your space
To do some navigating
I'll be here patiently waiting
To see what you find

'Cause even the stars they burn
Some even fall to the earth
We've got a lot to learn
God knows we're worth it
No, I won't give up

I don't wanna be someone who walks away so easily
I'm here to stay and make the difference that I can make
Our differences they do a lot to teach us how to use
The tools and gifts we got, yeah, we got a lot at stake
And in the end, you're still my friend at least we did intend
For us to work we didn't break, we didn't burn
We had to learn how to bend without the world caving in
I had to learn what I've got, and what I'm not, and who I am

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up, still looking up.

Well, I won't give up on us (no I'm not giving up)
God knows I'm tough enough (I am tough, I am loved)
We've got a lot to learn (we're alive, we are loved)
God knows we're worth it (and we're worth it)

I won't give up on us
Even if the skies get rough
I'm giving you all my love
I'm still looking up


"Makasih udah mau terima Key. Cakka sayang banget sama dia. Tapi Cakka juga sayang banget sama kalian," kata Cakka. 

Akhirnya acara MnG pun dilanjutkan. The Finest Tree mulai memainkan lagu-lagu artis lain dan lagu mereka sendiri. Sementara Key sudah duduk di belakang CLs, melihat pertunjukan Cakka. Permainan demi permainan pun diadakan agar suasana menjadi lebih seru. 

----------------CnA-----------------

Akhirnya sampai ke acara makan siang. CLs mulai memakan makanan yang sudah disediakan sementara Cakka dan Mas El ke belakang panggung. 

Key pun berjalan menuju Cakka yang tengah duduk di sofa. Dia juga melihat Agni nampaknya masih asyik ngobrol dengan Om Gub. Nostalgia mungkin, mengingat mereka tidak bertemu selama beberapa tahun.

"Kka, thanks ya uah mauu ngenalin aku," kata Key. 

"Anything for you, Babe," ujar Cakka yang membuat Key tersipu. 

Tiba-tiba Agni nyeletuk, "Ciaelah si Cakka sekarang udah gede! Romantis banget sama pacarnya ciyeee!" 

"Ganggu aja kamu, Ag!" cibir Cakka. Padahal dalam hatinya ia senang sudah bisa bersikap -lumayan- biasa pada Agni. 

"Yee biarin! Kok Kak Key mau sih sama kamu? Kamu kan nyebelin!" tanya Agni.

"Sirik aja deh! Makanya cari pacar sana!" ejek Cakka. Tapi entah kenapa hatinya tidak ingin melihat Agni bersama cowok lain. 

"Kak Keeey! Jangan mau sama Cakkaaa!! Aku cariin deh yang lain!" rengek Agni. 

"Hehehe, kamu ini, Ag. Kak Key kan sayang sama Cakka, makanya mau sama Cakka," ujar Key. 

"Wleeek!" ejek Cakka. 

"Kalian ini masih sama aja kayak dulu. Sukanya berantem terus. Udah gede segini juga masih aja saling ejek. Jangan dihirauiin, Key Mereka kalau ketemu emang kayak gini," ujar Om Gub.

"Ih, ayah mah! Kan Agni dulu yang mulai!" adu Cakka. 

"Dasar tukang ngadu!" ejek Agni. 

"Udah udah kalian. Habis ini kan kalian mau duet. Masak mau berantem terus," lerai Key.

"Iyadeh kalau Kak Key bilang gitu," Agni mengalah.

----------------CnA-----------------

Istirahat makan siang sudah berlalu. MnG pun dilanjutkan. Kak Gege mulai menyapa CLs yang nampaknya mulai capek. 

"Cakka punya kejutan satu lagi lho buat kalian! Mau nggaaak?" tanya Kak Ge.

"Mauuuuu!" 

"Jadi kejutannya apa nih, Kka?" tanya Kak Ge pada Cakka. 

"Yah, sebenernya ini kejutan juga buat kita, karena kita kedatangan tamu spesial pada hari ini. Sahabat saya dari Idola Cilik. Agni Tri Nubuwati!" seru Cakka. 

CLs pun bersorak riuh karena tak menyangka kalau Agni akan datang. Ada yang berteriak saking senangnya. Secara, mereka kan sering mengkhayal kalau suatu saat Cakka bisa sama Agni. Dan akhirnya hari ini terwujud!

"Agniiiiii!!!Aaaa! Agniiiii! Cakkaaa!" seru CLs. 

Agni pun naik ke atas panggung kecil itu. Dan duduk di kursi yang telah disediakan di samping Cakka. Ia menampilkan senyum manisnya. Cakka terpesona sungguh. Sudah lama ia tidak melihat senyum Agni. Apalagi sekarang parasnya sudah semakin manis. Andai saja dia belum berpacaran dengan Key. 

Tunggu! Ia tidak boleh berpikir seperti itu! Ia sudah punya Key! Key yang ia sayangin dan menyayanginya.. Ia tidak boleh menyia-nyiakan Key begitu saja hanya karena perasaan masa lalunya yang belum jelas ini. Mungkin ia hanya rindu dengan Agni. Ya, rindu yang sangat dalam. 

"Sebenernya ini MnG-mu apa aku sih, Ag? Pada neriakin kamu semua tuh!" kata Cakka. 

"Yee, kan mereka kangen sama aku. Iya nggak CLs?" tanya Agni. 

"Iyaaaaaa!! Aaaa! Agniiiii!!" jerit CLs. 

"Tuhkan! Apalah aku bilang. Hati-hati aja nanti pamormu kalah sama aku. Hahaha," ejek Agni yang iikuti tawa CLs. 

"Oh, jadi gitu ya, kalian!" kata Cakka sambil menunjuk CLs. "Mentang-mentang ada Agni kalian jadi belain dia nih?" 

"Iyadong! Kan udah lama nggak liat Agni! Sekarang Agni tambah manis banget!" celetuk salah satu CL diikuti anggukan yang lain. 

"Yaudah deh kalau gitu Cakka ngambek!" kata Cakka sambil melipat tangannya di depan dada dan memalingkan kursinya membelakangi CLs.

"Dih, Kayak anak kecil aja ngambek," ejek Agni. 

"Biarin!" seru Cakka. 

"Yah, dia beneran ngambek nih, guys. Bujuk dong!" kata Agni. 

"Caaaa~~Kkaaa~~! Jangan ngambek dong~!" seru CLs. 

"Iyadeh iya," kata Cakka sambil memalingkanlagi kursinya. 

"Jadi sebenernya nih kita mau duet nyanyiin lagu. Kalian setuju nggak?" tanya Agni. 

"Setujuuu!"

"Mau maen lagu apanih, Kka?" tanya Agni.

"Apa ya? Kalian pengennya apa?" tanya Cakka pada CLs. Yang ditanya pun dengan semangat menyarankanlagu-lagu yang romantis.

"Lucky-nya Jason Mraz aja yok, Ag. Bisa gak?" tanya Cakka.

"Bisa dong! Mas El, aku minjem gitarnya dong!" pinta Agni pada Mas El yang berada di belakang Cakka.

Mas El pun memberikan gitarnya pada Agni. "Nih, maen aja kalian berdua. Aku mau liat dari depan aja. Gak keliatan kalau dari belakang."

"Terserah aja deh, Mas," kata Cakka. Cakka memberikan tanda kepada Agni untuk memulai.

Do you hear me, I'm talking to you
Across the water across the deep blue ocean
Under the open sky, oh my, baby I'm trying

Boy, I hear you in my dreams
I feel your whisper across the sea
I keep you with me in my heart
You make it easier when life gets hard

Lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Ooohh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh

They don't know how long it takes
Waiting for a love like this
Every time we say goodbye
I wish we had one more kiss
I'll wait for you, I promise you, I will

Lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
Lucky we're in love in every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

And so I'm sailing through the sea
To an island where we'll meet
You'll hear the music fill the air
I'll put a flower in your hair
Though the breezes through the trees
Move so pretty you're all I see
As the world keeps spinning round
You hold me right here right now

Lucky I'm in love with my best friend
Lucky to have been where I have been
Lucky to be coming home again
I'm lucky we're in love in every way
Lucky to have stayed where we have stayed
Lucky to be coming home someday

Ooohh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh
Ooooh ooooh oooh oooh ooh ooh ooh ooh


Cakka dan Agni pun mengakhiri nyanyiannya dengan menakjubkan. Para CLs sudah berteriak tiak karuan sambil bertepuk dengan meriah. Ada juga yang mengabadikan momen langka itu dalam bentuk video maupun foto. Termasuk Juniper yang merekam mereka dari depan. 

"Upload di Youtube ah, nanti~! Hihihi. Unyu banget sih mereka ini," gumam Juniper yang dari tadi di lupakan. 

"Gimana gimana? Keren nggak kita tadi?" tanya Agni.

"Keren bangeeettt!!" 

"Hehehe, makasih makasih!" kata Agni. 

Kak Gege pun naik ke atas panggung sambil melihat ke arah jam tangannya. 

"Wah! Sayang banget acara reunian seru ini harus berakhir untuk saat ini, soalnya udah waktunya buat Photo session  nih! Siapa yang mau foto sama Cakkaaa?" tanya Kak Ge.

"Akuuuu!!"

"Tapi, aku mau foto sama Agni juga!"

"Aku maunya foto bareng mereka berdua!" 

"Iya, aku juga!!"

"Aku juga! Aku juga!" 

Begitulah teriak CLs.

"Gimana nih Agni. Mau nggak?"  tanya Kak Ge.

"Aku sih nggak pa-pa." jawab Agni. 

"Yasudah yuk, pada ngantri buat foto," 

Akhirnya CLs menunggu namanya dipanggil untuk berfoto bersama dengan Cakka dan Agni. Tanpa sadar Key melihat itu dengan raut muka yang sedih. Cakka dan Agninampak sangat akrab sekali. 

"Aku bahkan yang pacarnya, nggak ada yang mau foto bareng aku," gumamnya.



----------------CnA-----------------

Akhirnya bisa update lagi. Kalau ada yang notice, saya cuma update kalau weekend aja. Maaf ya kalau ceritanya jelek banget -_- Heheheh 

Btw, click this link for amazing cover of Lucky by Gamaliel and Aurey my fav <33 http://www.youtube.com/watch?v=mVJ16QzDBHE

Bagi yang mau tanya-tanya juga bisa lewat ask.fm (iya, saya baru buat._.) bisa di klik di http://ask.fm/dearaode ^^ Feel free ya :) 

Need your comment by the way <33 

Lots of love, 

Aode 





Sabtu, 19 April 2014

The Magnum :3 [Part 5 - New School Days]

New cover! Horray! 

Pagi itu Ify, Sivia, Prissy, dan Agni sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah barunya, SMA Beng Beng. Mereka diantar oleh sopir keluarga Ify yang bernama Pak Tarno. Di perjalanan mereka hanya mengorbrol tentang apa saja yang bisa mereka bicarakan. Iklan di pinggir jalan pun mereka jadikan pembicaraan. #halah

"Gue grogi nih," kata Sivia.

"Haha! Boong banget lah lo! Mana mungkin lo bisa grogi!" seru Prissy.

"Ih, beneran tau. Secara kan Solo bea banget sama Jakarta. Nanti kalo ternyata banyak yang nggak suka sama kita gimana?" tanya Sivia.

"Nggak usah dipikirinlah. Haters gonna hate, baby." kata Ify.

"Iyadeh."


***

Sementara di SMA Beng Beng sedang gempar karena katanya ada murid baru. Emang sih sebenernya mereka sering kedatangan murid baru. Tapi kalau murid barunya 4 dan itu cewek semua mah belum pernah! Dan ini sepertinya harus dicatat dalam sejarah SMA Beng Beng. #halah

"Lo tau nggak katanya si murid baru ini satu geng, lho!"

"Ih, masak sih?"

"Iya, beneran! Jangan-jangan mereka lebih parah dari d"Aqua lagi."

"Jangan sampe lah! Satu geng aja udah jijay banget apalagi dua! Mending pindah sekolah deh!"

"Iya, bener banget!"

"Yah, semoga aja murid baru kali ini nggak bossy dan seenaknya sendiri kayak d'Aqua! Mentang-mentang orang tuanya berpengaruh disini jadi seenaknya gitu!"

"Semoga aja deh."

Yah, begitulah kira-kira yang didengar Cakka ketika melewati lorong untuk menuju ke kantin dimana d'Cadburry sudah menunggu. Cakka pun senyum-senyum sendiri membayangkan murid-murid baru itu.

"Semoga aja cakep, biar bisa gue kecengin. Hahahaha." gumamnya sambil senyum-senyum sendiri.

Cakka pun melanjutkan perjalanannya ke kantin. Ia pun langsung duduk di samping Iel yang memang kosong. Dan langsung saja menyruput (?) habis minuman di depan Iel.

"Gila dah lo! Baru dateng langsung main minum minuman orang aja! Beli sendiri sono! Masih pagi juga. Nggak mungkin lo bokek, kan?" semprot Iel.

"Halah, Iel mah gitu doang marah. Cakka kan haus tadi gara-gara lari kesini. Iel kok nggak ngertiin Cakka sih?" rajuk Cakka.

"Sumpah deh, Kka! Lo jijay banget! Jauh-jauh gih dari gue! Hush hush!" usir Iel.

"Hahahhahahahaha." ketawa Cakka.

"Lagian lo lari-lari kenapa juga? Lagian kita juga disini aja." tanya Iel.

"Ah iya! Ada berita yang harus gue sampein ke kalian!" seru Cakka.

"Apaan?" jawan Iel, Alvin, dan Rio bersamaan.

"Ciaelah, mau tau banget ya!" goda Cakka.

"Balik ah yuk! Si Cakka ngeselin banget sumpah!" seru Iel.

"Eh, eh! Jangan pergi elah. Bercandda doang keles. Kok lo pada bawaannya serius gitu sih." kata Cakka.

"Jadi berita yang lo bawa itu apa, Cakkaaaa? Lo punya pacar baru lagi? Bukannya itu gak penting?" tanya Alvin.

"Kampret banget dah lo, Vin! Bukan tentang itu!" jawab Cakka.

"Beritanya Cakka!" kesal Rio.

"Itu mau ada murid baru cewek disini." jawab Cakka.

"Itu kan udah biasa!" seru Iel.

"Yang ini nggak biasanya keles! Kalau ada orang ngomong jangan dipotong dong! Kali ini tuh muri barunya ada 4 dan lo tau? Keempat-empatnya cewek semua, men!" seru Cakka dengan semangat.

"Serius lo sampe 4 cewek?" tanya Iel.

"Iya, bro! Kagak percaya kan, lo?!" ujar Cakka.

"Jadi, cewek-cewek itu ceritanya mau lo gebet gitu? terussi Dea, Rani, Ina, Sani, Caca, Karin, dan semua pacar lo yang di setiap di tikungan ada itu mau lo kemanain?" tanya Alvin.

"Yeee! Gue mah sekarang lagi jomblo! I'm free an sexy, dude!" kata Cakka.

"Seksi, mbahmu!" Iel menoyor kepala Cakka.

"Udah mau bel, nih. Masuk yuk!" ajak Rio.

"Yaudah yok!"

***

D'delfi baru saja sampai di sekolah baru mereka dan mereka langsung disambut oleh seorang guru muda yang cantik. Beliau memperkenalkan diri sebagai Bu Winda, wali kelas mereka. Bu Winda mengajak mereka masuk ke kelas. Mereka pun hanya bisa menurutinya. Di sepanjang perjalanan mereka menjadi pusat perhatian. Ada saja yang membicarakan mereka saat mereka lewat.

"Ag, gue grogi nih, diliatin kek gini." kata Sivia pada Agni.

"Udah biasa aja kali, Vi. Udah biasakan dari dulu." ujar Agni.

"Yakan kita disini baru, Ag."

Agni menatap Sivia bingung. Tidak biasanya Sivia gugup seperti ini. Secarakan Sivia itu nggak punya malu #eh. Akhirnya Prissy menimpali pembicaraan mereka.

"Santai aja kali, Vi. Emang dasarnya kita cantik aja makanya diliatin terus. Tuh liat banyak cowok yang lagi ngeces liat kita!" ujar Prissy. Sivia pun menoyor kepala Prissy.

"Sumpah! Geer gila lo, Pris!" rutuk Agni.

"Ini namanya percaya diri, sayang." elak Prissy.

"Terserah kata lo deh."

Agni hanya berdecak melihat kelakuan kedua temannya itu. Ia pun memilih untuk berjalan di samping Ify dan membiarkan Sivia dan Prissy saling mengejek. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi dan para siswa masuk ke kelasnya masing-masing. Sivia pun menghela nafas lega. Sebenarnya ia juga bingung, kenapa ia jadi pemalu seperti ini.

"Yak, ini kelas baru kalian. Kelas XI Lays. Kalian tunggu di luar dulu. Ibu akan berbicara dengan anak-anak sebentar." kata Bu Wina.

"Baik, Bu." jawab d'Delfi.

Bu Winda pun masuk ke alam ruang kelas. Ruang kelas yang semula berisik itu menjadi hening karena keatangan seorang guru itu.

"Baik, anak-anak. Seperti yang kalian tahu akan ada 4 murid baru hari ini. Dan murid tersebut masuk ke kelas. ini. Semoga kalian bisa berteman baik dengan mereka." ujar Bu Winda.

"Iya, Bu." serentak murid-murid Lays.

"Baik. Alyssa, Sivia, Pricilla, Agni, silahkan masuk." kata Bu Winda. D'Delfi pun masuk ke dalam kelas dan berdiri de depan papan tulis.

"Perkenalkan diri kalian."

Ify menoleh ke teman-temannya dan mereka mengangguk membiarkan Ify mengambil giliran pertama.

"Perkenalkan nama saya Alyssa Saufika Umari. Biasa dipanggil Ify. Saya dan teman-teman saya pindahan dari SMA Chunky Bar. Terima kasih. Semoga kita bisa berteman dengan baik." ujar Ify.

"Selamat pagi. Perkenalkan nama saya Sivia Azizah. Biasa dipanggil Sivia atau Via juga boleh. Senang bisa berkenalan dengan kalian." ujar Via dengan ceria.

"Halo, teman-teman! Perkenalkan nama saya Pricilla Agatha. Bisa panggil saya Prissy atau Cilla. Terserah temen-temen aja. Salam kenal." ujar Prissy.

"Hai, perkenalkan nama saya Agni Tri Nubuwati. Biasa dipanggil Agni. Mohon bantuannya selama disini." ujar Agni.

"Yak! Karena kalian sudah mengenalkan diri, sekarang kalian boleh duduk di bangku yang telah disediakan. Bagi yang lain, kalian bisa berkenalan lagi saat jam istirahat. Sekarang kita akan melanjutkan materi kita." kata Bu Winda.

"Baik, Bu."

D'Delfi pun menuju ke meja mereka. Ify duduk dengan Agni, sedangkan Prissy dengan Sivia. Murid kelas XI Lays pun bernafas lega, karena gosip tentang murid baru yang kayak d'Aqua sepertinya salah. Mereka keliatan ramah sekali. Akhirnya pelajaran pun berlangsung dengan tenang.

***

Setelah dua jam pelajaran, akhirnya pelajaran Bu Winda selesai juga. D'Lays -sebutan untuk anak kelas XI Lsys- berbondong ke meja d'Delfi untuk saling memperkenalkan diri yang diterima baik oleh d'Delfi sendiri. Sampai akhirnya ada seorang guru yang masuk.

"Kalian itu dari tadi ditungguin di lapangan nggak dateng-dateng itu gimana? Dan kenapa pada belum salin semuanya? Ayo cepat!" seru Pak Duta.

D'Lays pun segera mengambil baju olah raga dari tas mereka dan berjalan menuju ruang ganti. Dayat -ketua kelas d'Lays- menghampiri Pak Duta terlebih dahulu.

"Hehehe, maaf ya, Pak. Ada murid baru, Pak. Jadinya kenalan dulu. Hehehe." ujar Dayat dengan cengengesan.

"Kalian itu. Cengengesan saja! Ayo cepat salinnya!" suruh Pak Duta.

"Siap, Pak."

*** TBC ***


Hehe, segini dulu ya. Semoga masih ada yang baca. Tapi mengingat udah saya anggurin selama beberapa tahun #halah, jadinya nggak berharap banyak juga :) Tinggalkan jejak berupa komentar ya, biar saya bisa memperbaiki ceritanya :) The Magnum ini sepertinya nggak akan saya buat panjang-panjang karena pengen buat cerbung baru. Secara The Magnum kan udah rada kadaluwarsa gitu. Heheheh. Tapi In sya Allah bakal dilanjut sampe selesai kok. Walaupun postingnya nggak pasti :))

xoxo,

Aode

Minggu, 16 Maret 2014

But, You Have Me [02]


Aode

PRESENT
---

BUT, YOU HAVE ME

--

Main Character

Cakka Kawekas Nuraga
Agni Tri Nubuwati
Ketzia Laurent

Genre
Romance, Hurt/Comfort, Friendship, Drama, and a little bit Humour.

Warning!
CANON, Cagni pair, OOC, Abal, etc.

Don't LIKE, Don't READ!

----------------CnA-----------------

Cakka sedang berbincang dengan dengan Key dan Mas Elang ketika Kak Gege masuk ke ruangan. Dan sepertinya dia begitu sumringah ingin mengatakan sesuatu karena bibirnya tak henti-hentinya menyunggingkan senyum.

"Kenapa, Ge? Senyum-senyum gitu? Ada cewek cantik?" Tanya Mas Elang.

"Iya. Cewek cantik. Dan dia ini tamu spesial MnG ini! Man, Aku nggak nyangka dia bakalan ikut kesini juga!" Jawab Kak Gege. 

"Siapa sih, Ge?" Tanya Key.

"Temen lamanya Cakka! Dia mau masuk boleh nggak?" Tanya Kak Gege.

"Siapa sih? Bikin penasaran banget sih! Yaudah, ajak masuk aja!" Ujar Cakka.

"Siap, Boooss!"

Dan Kak Gege pun berbalik menuju pintu dan berbicara pada seseorang -atau mungkin dua orang-. Kemudian mereka masuk dan membuat Cakka tegang dan tak bisa berkata apa-apa. Seseorang dari masa lalunya datang ketika dia sudah mantap dengan pilihan barunya. Atau mungkin bisa dibilang sekarang dia mulai ragu.

***

Agni dan Juniper menunggu di balik pintu ruangan di depannya. Tadi Kak Gege menyuruh mereka untuk menunggu disini sementara ia masuk dan berbicara sebentar pada orang-orang di dalam.

Agni gemetar untuk alasan yang tidak jelas. Ia hanya akan bertemu teman lama, tapi kenapa perasaannya tak karuan seperti ini? Oh, mungkin sebenarnya bukan cuma teman lama. Karena yang akan ditemuinya adalah sosok yang berharga dalam hidupnya. Di masa lalu. Atau mungkin hinggak sekarang.

Beberapa menit kemudian, Kak Gege keluar lagi dan menyuruh mereka masuk karena Cakka sudah mengijinkan. Mereka pun masuk dengan gugup. Dan Juni di belakangnya sibuk merapalkan entah mantra apa untuk mengurangi rasa gugupnya.

Saat mereka masuk, tiba-tiba suasana menjadi hening. Tidak ada yang berbicara. Tidak pula Cakka. Ataupun wanita di sebelahnya. Mereka semua seperti membeku karena kehadirannya. Dan Agni sudah pasti tidak menyukai suasana seperti ini.

"Ha-lo?" Sapa Agni.

Om Gub adalah orang pertama yang sadar dan berjalan ke arah Agni sambil merentangkan kedua tangannya. Dia memeluk Agni dengan sangat erat seolah-olah Agni adalah anaknya yang sudah lama menghilang. Atau mungkin memang seperti itu.

"Kamu kemana saja to, nduk? Selama ini kok nggak pernah kasih kabar ke kita? Kita kan kangen sama kamu." Tanya Om Gub, sambil melepas pelukannya tetapi masih memegang kedua lengan Agni.

"Maaf, Om. Agni nggak tau harus ngehubungin siapa. Agni kan juga nggak punya nomernya Om Gub. Jadi gimana mau ngehubungin? Heheh." Jawab Agni sambil cengengesan.

"Ya, mampir kek ke Jogja. Liat nih, kamu sekarang udah gedhe gini. Ayu tenan to, nduk, koe saiki. Padahal dulu masih kayak anak kecil sing tomboyne minta ampun!" kata Om Gub.

" Agni mah udah dari dulu cantik, Om!" Kata Agni sambil nyengir. Disambut elusan tangan di kepalanya oleh Om Gub.

Mas Elang menaruh gitarnya -yang tadi dibuatnya untuk latihan- di sampingnya. Kemudian berjalan menghampiri Agni dan Om Gub yang sedang berbincang seru.

"Ayah, gantian dong! Elang kan juga mau peluk Agni! Emangnya cuma ayah doang yang kangen sama Agni." Cibir Elang.

Om Gub pun melepaskan pelukannya dari Agni sambil tersenyum lebar. Kemudian kembali duduk di kursinya. Beliau menatap Cakka dengan panangan yang sulit diartikan. Anaknya satu itu selalu menceritakan perasaannya kepada ayahnya. Dan tentunya sekarang Om Gub tau apa yang tengah dipikirkan Cakka. Sebuah keraguan. 

"Cantik banget sih kamu sekarang, Ag! Dan kenapa kamu nggak bilang sama Mas El? Kan kamu juga nggak harus bayar buat ketemu Cakka. Cuma ketemu si cunguk itu juga." Celetuk Mas El yang disambut lembaran bantal oleh Cakka. 

"Apaan sih, Kka?" 

"Mas El itu yang apaan. Ganteng-ganteng gini kok dibilang cunguk." sungut Cakka. 

"Iyadeh. Sorry. Betewe kamu nggak mau kangen-kangenan sama Agni nih?" tanya Cakka. 

"Maulah! Ini baru mau kesana." Cakka berkata dengan sedikit gugup. Ia berjalan menuju ke arah Agni. Dengan gugup ia menarik Agni ke dalam pelukannya. Ada sensai nyaman saat ia melakukannya. Dan jantungnya berdetak kencang. Dia hanya bisa berharap Agni tidak mendengarnya. 

"Hai, Agni. Lama banget nggak ketemu." ujar  Cakka, masih sambil memeluk Agni. 

"Iya. Hehehe." Agni menenggelamkan kepalanya di dada Cakka. Ia tahu ini tidak boleh, Cakka sudah punya pacar. Tapi ia tidak bisa menahan rasa rindu yang meluap ini. 

Cakka melepaskan pelukannya pada Agni dengan enggan. Begitu pula dengan Agni. Dan Key menyadari hal itu. Ia bisa melihat kilatan tertarik di mata masing-masing. Rasanya sakit melihat pacarmu memeluk perempuan lain di depanmu. Apalagi kalau perempuan itu pernah menjadi seseorang yang berharga baginya. 

"Ah, ya. Kenalin ini Juniper. Temanku. Aku kesini bareng dia. Harusnya sih, temenku yang lain yang harus disini, tapi dia mendadak ada acara keluarga. Jadi aku yang menggantikannya." ujar Agni.

"Juniper Lofeel. Salam kenal." Juniper berkata dengan malu-malu. Bagaimana tak malu kalau idolanya ada di depannya?

"Hai, Juni! Salam kenal!" sapa Cakka. "Kenalin juga. Ini Ketzia, pacarku." 

Key pun berdiri dari duduknya dan menghampiri Agni berniat menyalaminya. 

"Ketzia Laurent. Biasa dipanggill Key. Salam kenal, Agni. Teman Cakka adalah temanku juga." kata Key dengan sedikit menekankan makna kalau Cakka adalah miliknya.

"Agni. Agni Tri Nubuwati. Salam kenal, Key. Aku harap kita bisa berteman baik." balas Agni. Tentu saja Agni bisa mengerti maksud dari kata-kata Key tadi. Sudah jelas sekali kalau gadis ini tidak menyukainya. 

"Yak! Cukup kenalannya. Saatnya menyapa C~Luvers yang ada di luar sana. Agni nanti mau nyanyi sama Cakka?" tawar Om Gub. 

"Boleh saja, Om. Kalau Cakka tidak keberatan. Hehehe." jawab Agni. 

"Tentu saja aku tiak keberatan. Tapi bukannya aku juga harus bernyanyi dengan Key, Yah?" tanya Cakka. 

"Kamu bisa bernyanyi dengan Agni setelah kamu selesai bernyanyi dengan Key, Kka." jawab Om Gub. 

"Oke deh, kalau gitu."

"Dan kamu Agni. Kamu tunggu disini dulu. Biar nanti jadi surprise, okay? Sedangkan temanmu akan berada di kursi paling depan." ujar Om Gub. 

"Okay, Om!" 

***

New cover yay! Maaf cuma sedikit. Saya merasa nggak bisa nulis dengan benar akhir-akhir ini. Tapi diusahakan bakalan tetep update kok :) Terima kasih sudah mau membaca :) 

Aode


Kamis, 27 Februari 2014

Aturan Anti Cinta - 01

Aku sangat terkejut dengan perkataan gadis di depanku ini. Aku sedang berada di rumahnya dan orang tuanya sedang pergi. Jadi aku tidak perlu merasa malu karena berteriak saking terkejutnya.

"Eeehhh?! Kau serius udah daftar? Kenapa nggak bilang aku dulu, sih?" Tanyaku.

"Aku serius Ryuu. Lagian kalau aku ngomong sama kamu, kamu pasti nglarang aku." Dia berujar sedih.

"Mana mungkin aku nglarang kamu. Tapi, kamu tahu sendiri kan, kalo kamu ikut itu, kita harus putus. Dan aku nggak mau. I still love you so so much, babe."

Namanya Veranda. Jessica Veranda. Seorang gadis paling cantik dan dewasa yang pernah aku temui. Gadis yang membuatku jatuh cinta setengah mati. Mana mungkin aku melepaskannya begitu saja.

Dan beberapa menit sebelumnya dia berkata kalau dia akan mengikuti audisi sebuah Idol Group yaitu JKT48. Oh ayolah! Aku tau segala seluk-beluk aturan di sister group AKB48 itu. Kenapa? Karena aku adalah Yasushi Ryuu, anak dari Yasushi Akimoto. Kau tak tau Yasushi Akimoto? Tanyakan saja pada google-san.

"Aku juga. Tapi, ini impianku sejak aku kecil, Ryuu. Aku tidak mungkin menyia-nyiakan kesempatan ini begitu saja. I really really want to be an idol!"

Aku meraih kedua tangannya dan mengelusnya dengan lembut. Kudekatkan dahiku dengan dahinya. Dia masih menunduk, tapi aku bisa melihat kedua pipinya bersemu. Aw, manisnya..

"Ve, denger aku. Kamu nggak harus masuk JKT48 buat jadi idol. Aku bisa menjadikanmu seorang idola, Ve."

Ve menengadahkan kepalanya menatapku. Dia terlihat seperti menahan... air mata? Shit! Apa aku baru saja membuatnya menangis? Aku mengelus pipinya lembut.

"Dan orang-orang bakal ngira kalau aku itu cuma manfaatin kamu? Dan mereka bakalan mikir kalau aku itu instant idol? Gitu mau kamu?" Dia berujar dengan lirih, lalu menunduk lagi. "Aku ingin semua orang tahu kalau aku berusaha keras, Ryuu."

Oh! Aku yakin dia menangis sekarang. Geez, kenapa susah sekali mengerti hati wanita sih? Akhirnya aku memutuskan untuk memeluknya.

"Oke, kalau itu emang keinginan kamu. Aku bakal dukung kamu. Asalkan itu bisa buat kamu bahagia. Aku bakalan jadi Verandaaddict nomor satu. Because, I always addict to you." Dia tersenyum dan mengangguk. 

"Tapi, kamu janji bakal nungguin sampai aku lulus. Nggak pa-pa deh, kamu pacaran sama cewek lain selama aku nanti di JKT48. Asalkan kamu bakal balik lagi sama aku kalau aku udah lulus, ya?" katanya sambil tersenyum jahil.

Aku mencubit hidungnya. Kemudian kudekatkan wajahku dengan wajahnya. Dia mulai menutup mata. Aku pun mengikutinya. Hingga akhirnya jarak antara kami tak tersisa.Setelah beberapa lama aku pun menjauhkan wajahku dengan wajahnya.

"Mana mungkin aku berpaling dari gadis secantik kamu."

Wajahnya memerah lagi. Membuatku tak tahan untuk menciumnya lagi. Kuberikan kecupan kecil di bibirnya. Aku melihat wajahnya tambah merah.

"Rasa lemon, ya? Aku suka," godaku. Dia menutup bibirnya dengan sebelah tangan. Dan sebelahnya lagi memukul dadaku pelan.

"Apaan, sih!"

Aku menatap matanya dalam. Kemudian aku memeluknya, menenggelamkan wajahku di lehernya. Ve tampak terkejut, tapi aku tak mempedulikannya. Aku malah tambah erat memeluknya.

"Ryuu? Kamu kenapa?" Dia berusaha melepas pelukanku dan menatap wajahku. Tapi aku tak membiarkannya.

"Biarkan begini untuk sebentar saja, Ve. Kalau emang nantinya ini jadi yang terakhir kali. Aku bener-bener nggak rela nglepas kamu."

Aku dapat merasakan kalau dia pelan-pelan membalas pelukanku. Menyandarkan dagunya di pundakku. Dan mengelus punggungku pelan.

"Kamu kok kayak anak kecil gini sih, Ryuu. Aku bakalan tetep balik sama kamu kok kalau aku udah lulus. Itupun kalau kamu masih mau sama aku. Hihi," katanya cekikikan.

"Jangan ngomong kayak gitu lagi! Aku nggak bakal bisa berpaling dari kamu, Ve."

"Iya, aku tahu. Kamu besok jangan cemburu ya, kalau aku deket sama fans-fans cowokku,"

"Asal kamu juga nggak cemburu kalau aku deket sama artis cewek lain," ujarku. Aku merasakan deathglare-nya. "Haha, segitu nggak maunya ya, kamu nglepasin aku."

"Nggak kok!"

Aku membelai rambutnya pelan. Kuhirup aroma yang menguar dari surai panjang itu.

"Ngomong-ngomong kapan audisinya?"

"Lusa." ia menjawab dengan santai. Aku melepaskan pelukanku dengan cepat. Dan  menatapnya yang sedang cengengesan dengan tajam.

"Besok lusa?! Dan kamu baru ngasih tahu aku sekarang?!!"

"Hehehe, maaf. Aku kan cuma pengen lebih lama sama kamu." Dia mengerucutkan bibirnya. Aku pun akhirnya luluh karena perkataannya.

"Ganbatte ne..."

"Ha'i!"

***

a/n :

Maaf udah nggantungin cerbung ini lama banget. sebenernya udah ada ide ceritanya, cuma aku bingung gimana ngawalinnya. Maaf juga kalau pendek dan nantinya bakal jarang update, karena saya sibuk sama sekolah dan ngekos, jadinya nggak bisa bebas nulis cerita ini. Semoga masih ada yang mau baca cerita abal-abal ini :) xoxo

Minggu, 26 Januari 2014

But, You Have Me [01]

Aode

PRESENT
---

BUT, YOU HAVE ME

--

Main Character

Cakka Kawekas Nuraga
Agni Tri Nubuwati
Ketzia Laurent

Genre
Romance, Hurt/Comfort, Friendship, Drama, and a little bit Humour.

Warning!
CANON, Cagni pair, OOC, Abal, etc.

Don't LIKE, Don't READ!

----------------CnA-----------------

Suasana di Bandara hari ini begitu ramai karena kedatangan artis muda berparas tampan itu. Gadis-gadis yang ada di Bandara -yang sebenarnya hanya datang untuk melihatnya- berteriak histeris menyebut namanya. Artis muda itu hanya tersenyum sembari melambaikan tangannya. Di belakangnya terdapat lelaki yang tak kalah tampan sedang membawa gitar, seorang pria paruh baya yang tak henti-hentinya tersenyum, teman-teman bandnya, dan tak lupa sesosok gadis berparas manis yang menggenggam erat tangannya. Orang-orang disana -yang hampir semuanya gadis- hanya memandang sinis dan tak suka pada gadis itu.

"Kka..." lirihnya.

Si pemeran utama menolehkan kepalanya menghadap kekasihnya itu, "Kenapa?"

"Semuanya kayak nggak suka sama aku. Harusnya kamu nggak ngajak aku buat ikut MnG ini."

"It's okay. Mereka cuma belum kenal sama kamu, Kay. Dan tujuanku ngajak kamu adalah untuk ngenalin kamu ke keluargaku yang lain." Pemuda itu merangkulkan lengannya di bahu sang kekasih diiringi gumaman kecewa dari sang penggemar.

"Le, ayo cepet! Kita harus buru-buru ke Hotel buat istirahat." Kata pria paruh baya di belakangnya.

"Iya, Pa." Mereka pun cepat-cepat mencari taksi, memasukkan barang-barang mereka, dan pergi menuju Hotel tempat mereka menginap di Purworejo nanti.

---------------CnA------------------

Di lain tempat pada waktu yang sama, gadis manis berkucir satu itu tengah berdebat dengan kedua temannya. Kedua temannya itu berusaha meyakinkannya tentang suatu hal, tapi gadis itu tetap ngeyel.

"Ayolah, Agni. Please, gantiin aku buat ikut MnG itu. Aku kan nggak tau kalau keluargaku ternyata ada acara mendadak," pinta Rhiie.

"Kalau gitu batalin aja!" Kata Agni.

"Uang buat MnG nggak bisa balik Agni. Daripada uangnya kebuang kan mending kamu yang ikut," jelas Rhiie.

Temannya yang lain menganggukkan kepalanya, "Lagian emangnya kamu nggak kangen sama temen kamu waktu kecil itu? Kalian kan udah beberapa tahun nggak ketemu. Kamu juga nggak sendiri kok, aku kan juga ikut."

Agni mengusap wajahnya frustasi, " Aku bukannya nggak kangen sama Cakka. Tapi, kalian tahu sendirilah gimana reaksi para fansnya kalau aku dateng. Bisa-bisa aku dibunuh nanti. Aku juga nggak mau nanti digosipin yang enggak-enggak sama Cakka."

"Gezz, c'mon, Ag! Cakka nggak bakal marah lagi kalau kamu dateng! Kamu kan temennya dari jaman idola cilik masih tenar!" Ujar Rhiie.

"You think so?" Rhiie dan Juni menganggukkan kepalanya dengan semangat.

"Okey, I'll join," pasrahnya. Teman-temannya pun bersorak girang.

----------------CnA-----------------

Suasana di sebuah kafe di daerah itu terlihat lebih ramai daripada biasanya. Banyak orang mengatri untuk masuk kesana. Kebanyakan yang ddatang adalah perempuan dan mereka memakai pakaian terbaik mereka dan berdandan agar setidaknya idola mereka akan melirik mereka. Ya, permintaan yang muluk-muluk tapi siapa yang peduli?

Tapi, gadis itu berbeda. Dia memakai pakaian seadanya. Celana jins dengan kaos dan jaket. Terlihat sekali dia tidak ingin kelihatan mencolok diantara kerumunan ini. Lagipula dia tidak terlalu berniat untuk datang ke acara Mng ini. Teman-temannya yang memaksanya. Yah, walaupun sebenarnya ada rasa kangen ingin bertemu dengan idola gadis-gadis disini. 

"Ramai banget sih, Jun?" Tanya Agni.

"Yaudah pasti rame lah, Ag! Ini Cakka loh yang ateng Cakkaaaa!" Seru Juni. 

"Emang Cakka sekarang seterkenal itu?" 

"Iya! Dan pokoknya kamu harus ketemu nanti sama dia! Pelukanlah, cipika-cipikilah. Kalian kan pasti kangen udah lama nggak ketemu." Kata Juni dengan penuh semangatnya. Agni hanya mengangkat bahunya tak acuh.

"Paling juga cuma salaman. Yaudah yuk, Jun!"

"Siaaap!" 

Agni dan Juni pun mengantri untuk masuk ke kafe itu. Ada satu hal yang tidak disadari Juni saat itu. Bahwa jantung Agni berdegub kencang saat mereka semakin masuk kesana. Dia akan bertemu dengannya. dengan seseorang dari masa-masa indahnya dulu. 

----------------CnA-----------------

Saat Agni dan Juni masuk ke dalam ruangan yang telah dipesan untuk MnG, ada seseorang yang menghampirinya. Menepuk bahu agni dengan lembut sehingga membuat Agni menoleh. Dilihatnya seorang lelaki yang sepertinya berumur 20-an. Lelaki itu memakai baju The Finest Tree dan juga Snapback dan menatapnya dengan pandangan ingin tahu.

"Agni ya?" tanyanya.

"Iya. Saya Agni. Umm, siapa ya?" tanya Agni. 

"Oh, sorry nggak ngenalin diri. Aku Gege. Aku CL Crew." Kata Gege.

"Oh, ada apa, Kak Ge?" tanya Agni lagi. 

"Sebenernya nggak ada apa-apa sih. Cuma tadi liat kamu jadinya kepikiran nyamperin. Kamu kan temennya Cakka pas idola cilik. Kok ikut MnG juga. Kenapa nggak langsung ketemu aja?"

"Temenku yang sebenernya ikut MnG ini, Kak. Tapi, dia ada acara mendadak. Jadinya, aku yang nggantiin dia gitu. lagian aku juga nggak punya kontaknya Cakka. Kita kan udah lost contact selama beberapa tahun." jelas Agni. 

"Kalau gitu ikut aku aja yuk, ketemu Cakka di ruangan sebelah sana. Dia pasti kangen deh sama kamu." ajak Gege. 

"Tapi, aku kan sama temenku, Kak." 

Agni menunjuk Juni yang ada di belakangnya. Juni hanya menghela nafas. Akhirnya kehadirannya disadari juga. Sebenernya dia ingin mendengus kesal, tapi disini kan ada Kak Gege. Bisa rusak lah reputasinya nanti. Tapi, tidak enak juga merusak reuni teman lama ini.

"Eh, aku nggak pa-pa kok. Aku bisa masuk sendiri bareng yang lainnya." ujar Juni. 

"Gimana kalau kamu ikut aja?" tawar Gege.

"Ehh? Aku nggak pa-pa kok, Kak. Lagian aku kan nggak kenal Cakka secara personal. Nanti aku cuma ngganggu disana." kata Juni.

"Nggak pa-pa kok. Oh iya, Aku Gege." kata Gege mengenalkan diri -walaupun sebenarnya tidak perlu karena ia suah mengenalnya-. 

"Kalo Kakak maksa, yaudah deh. Heheheh. Juni. Juniper Lofeel." Kata Juniper akhirnya sambil menyalami Gege.

"Tuhkan, Ag. Udah nggak ada masalah lagi. Ayo!" ajak Gege. 

Agni hanya menghela nafas pasrah. Yah, mau bagaimana lagi. Ia tidak mungkin menolaknya. Ia dan Juni pun mengikuti Gege ke ruangan yang -sudah pasti- ada Cakka disana. 

----------------CnA-----------------TBC-----------------CnA----------------

And then, saya memutuskan untuk membuat sebuah cerita baru. Maaf buat semuanya yang udah nunggu cerita lainnya. Tapi, saya stuck banget sama kelanjutan cerita yang lainnya. Waktu nulis kelanjutannya, entah kenapa tulisannya jelek banget jadi saya hapus lagi. Dan faktanya itu terjadi ratusan kali. Oke, saya lebay. Sebenernya nggak sebanyak itu juga sih. Tapi, beneran deh, saya stuuuuuuuuck  banget. 

Semoga suka sama cerita yang satu ini. I will post another stories next part as soon as possible, I promise. 





Selasa, 17 September 2013

Simple Plan - I Can Wait Forever

Simple Plan - I Can Wait Forever

You look so beautiful today
When you're sitting there it's hard for me to look away
So I try to find the words that I could say
I know distance doesn't matter but you feel so far away
And I can't lie
Every time I leave my heart turns gray
And I want to come back home to see your face
And I
Cause I just can't take it

Another day without you with me
Is like a blade that cuts right through me
But I can wait
I can wait forever
When you call my heart stops beating
When you're gone it won't stop bleeding
But I can wait
I can wait forever

You look so beautiful today
It's like every time I turn around I see your face
The thing I miss the most is waking up next to you
When I look into your eyes, man I wish that I could stay
And I can't lie
But every time I leave my heart turns gray
And I want to come back home to see your face
And I
Cause I just can't take it

Another day without you with me
Is like a blade that cuts right through me
But I can wait
I can wait forever

When you call my heart stops beating
When you're gone it won't stop bleeding
But I can wait
I can wait
I can wait forever

I know it feels like forever
I guess that's just the price I gotta pay
But when I come back home to feel your touch
Makes it better
Till that day
Theres nothing else that I can do
And I just can't take it
I just can't take it

Another day without you with me
Is like a blade that cuts right through me
But I can wait
I can wait forever (I can wait forever)

When you call my heart stops beating
When you're gone it won't stop bleeding
But I can wait (I can wait)

I can wait
I can wait forever
I can wait forever
I can wait forever...

Minggu, 19 Mei 2013

Aturan Anti Cinta [FF JKT48 - Prolog]

Rasa sayang ini sudah lama ada. 
Perasaan ini semakin lama juga semakin dalam.
Cinta ini juga kian nyata.
Tapi, mengapa?
Mengapa semakin lama ini semakin berat?

*

 Ketika cinta dan impian saling berhadapan. 
Ketika dilema kembali datang.
Apakah yang akan kau lakukan?

*

"Nee, apakah kau mencintaiku?"

"Ya, tentu saja."

"Apakah kau mau menungguku?"

"Apapun akan kulakukan untukmu."

"Benarkah?"

"Apakah kau meragukanku?"

"Bukan begitu maksudku!"

"Dengarkan aku. Meskipun semua orang esok akan memandangmu dengan berbeda, aku akan tetap memandangmu dengan cara yang sama."

"Aku ingin menggapai mimpiku."

"Aku akan selalu menunggumu."

*