![]() |
New cover! Horray! |
Pagi itu Ify, Sivia, Prissy, dan Agni sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah barunya, SMA Beng Beng. Mereka diantar oleh sopir keluarga Ify yang bernama Pak Tarno. Di perjalanan mereka hanya mengorbrol tentang apa saja yang bisa mereka bicarakan. Iklan di pinggir jalan pun mereka jadikan pembicaraan. #halah
"Gue grogi nih," kata Sivia.
"Haha! Boong banget lah lo! Mana mungkin lo bisa grogi!" seru Prissy.
"Ih, beneran tau. Secara kan Solo bea banget sama Jakarta. Nanti kalo ternyata banyak yang nggak suka sama kita gimana?" tanya Sivia.
"Nggak usah dipikirinlah. Haters gonna hate, baby." kata Ify.
"Iyadeh."
***
Sementara di SMA Beng Beng sedang gempar karena katanya ada murid baru. Emang sih sebenernya mereka sering kedatangan murid baru. Tapi kalau murid barunya 4 dan itu cewek semua mah belum pernah! Dan ini sepertinya harus dicatat dalam sejarah SMA Beng Beng. #halah
"Lo tau nggak katanya si murid baru ini satu geng, lho!"
"Ih, masak sih?"
"Iya, beneran! Jangan-jangan mereka lebih parah dari d"Aqua lagi."
"Jangan sampe lah! Satu geng aja udah jijay banget apalagi dua! Mending pindah sekolah deh!"
"Iya, bener banget!"
"Yah, semoga aja murid baru kali ini nggak bossy dan seenaknya sendiri kayak d'Aqua! Mentang-mentang orang tuanya berpengaruh disini jadi seenaknya gitu!"
"Semoga aja deh."
Yah, begitulah kira-kira yang didengar Cakka ketika melewati lorong untuk menuju ke kantin dimana d'Cadburry sudah menunggu. Cakka pun senyum-senyum sendiri membayangkan murid-murid baru itu.
"Semoga aja cakep, biar bisa gue kecengin. Hahahaha." gumamnya sambil senyum-senyum sendiri.
Cakka pun melanjutkan perjalanannya ke kantin. Ia pun langsung duduk di samping Iel yang memang kosong. Dan langsung saja menyruput (?) habis minuman di depan Iel.
"Gila dah lo! Baru dateng langsung main minum minuman orang aja! Beli sendiri sono! Masih pagi juga. Nggak mungkin lo bokek, kan?" semprot Iel.
"Halah, Iel mah gitu doang marah. Cakka kan haus tadi gara-gara lari kesini. Iel kok nggak ngertiin Cakka sih?" rajuk Cakka.
"Sumpah deh, Kka! Lo jijay banget! Jauh-jauh gih dari gue! Hush hush!" usir Iel.
"Hahahhahahahaha." ketawa Cakka.
"Lagian lo lari-lari kenapa juga? Lagian kita juga disini aja." tanya Iel.
"Ah iya! Ada berita yang harus gue sampein ke kalian!" seru Cakka.
"Apaan?" jawan Iel, Alvin, dan Rio bersamaan.
"Ciaelah, mau tau banget ya!" goda Cakka.
"Balik ah yuk! Si Cakka ngeselin banget sumpah!" seru Iel.
"Eh, eh! Jangan pergi elah. Bercandda doang keles. Kok lo pada bawaannya serius gitu sih." kata Cakka.
"Jadi berita yang lo bawa itu apa, Cakkaaaa? Lo punya pacar baru lagi? Bukannya itu gak penting?" tanya Alvin.
"Kampret banget dah lo, Vin! Bukan tentang itu!" jawab Cakka.
"Beritanya Cakka!" kesal Rio.
"Itu mau ada murid baru cewek disini." jawab Cakka.
"Itu kan udah biasa!" seru Iel.
"Yang ini nggak biasanya keles! Kalau ada orang ngomong jangan dipotong dong! Kali ini tuh muri barunya ada 4 dan lo tau? Keempat-empatnya cewek semua, men!" seru Cakka dengan semangat.
"Serius lo sampe 4 cewek?" tanya Iel.
"Iya, bro! Kagak percaya kan, lo?!" ujar Cakka.
"Jadi, cewek-cewek itu ceritanya mau lo gebet gitu? terussi Dea, Rani, Ina, Sani, Caca, Karin, dan semua pacar lo yang di setiap di tikungan ada itu mau lo kemanain?" tanya Alvin.
"Yeee! Gue mah sekarang lagi jomblo! I'm free an sexy, dude!" kata Cakka.
"Seksi, mbahmu!" Iel menoyor kepala Cakka.
"Udah mau bel, nih. Masuk yuk!" ajak Rio.
"Yaudah yok!"
***
D'delfi baru saja sampai di sekolah baru mereka dan mereka langsung disambut oleh seorang guru muda yang cantik. Beliau memperkenalkan diri sebagai Bu Winda, wali kelas mereka. Bu Winda mengajak mereka masuk ke kelas. Mereka pun hanya bisa menurutinya. Di sepanjang perjalanan mereka menjadi pusat perhatian. Ada saja yang membicarakan mereka saat mereka lewat.
"Ag, gue grogi nih, diliatin kek gini." kata Sivia pada Agni.
"Udah biasa aja kali, Vi. Udah biasakan dari dulu." ujar Agni.
"Yakan kita disini baru, Ag."
Agni menatap Sivia bingung. Tidak biasanya Sivia gugup seperti ini. Secarakan Sivia itu nggak punya malu #eh. Akhirnya Prissy menimpali pembicaraan mereka.
"Santai aja kali, Vi. Emang dasarnya kita cantik aja makanya diliatin terus. Tuh liat banyak cowok yang lagi ngeces liat kita!" ujar Prissy. Sivia pun menoyor kepala Prissy.
"Sumpah! Geer gila lo, Pris!" rutuk Agni.
"Ini namanya percaya diri, sayang." elak Prissy.
"Terserah kata lo deh."
Agni hanya berdecak melihat kelakuan kedua temannya itu. Ia pun memilih untuk berjalan di samping Ify dan membiarkan Sivia dan Prissy saling mengejek. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi dan para siswa masuk ke kelasnya masing-masing. Sivia pun menghela nafas lega. Sebenarnya ia juga bingung, kenapa ia jadi pemalu seperti ini.
"Yak, ini kelas baru kalian. Kelas XI Lays. Kalian tunggu di luar dulu. Ibu akan berbicara dengan anak-anak sebentar." kata Bu Wina.
"Baik, Bu." jawab d'Delfi.
Bu Winda pun masuk ke alam ruang kelas. Ruang kelas yang semula berisik itu menjadi hening karena keatangan seorang guru itu.
"Baik, anak-anak. Seperti yang kalian tahu akan ada 4 murid baru hari ini. Dan murid tersebut masuk ke kelas. ini. Semoga kalian bisa berteman baik dengan mereka." ujar Bu Winda.
"Iya, Bu." serentak murid-murid Lays.
"Baik. Alyssa, Sivia, Pricilla, Agni, silahkan masuk." kata Bu Winda. D'Delfi pun masuk ke dalam kelas dan berdiri de depan papan tulis.
"Perkenalkan diri kalian."
Ify menoleh ke teman-temannya dan mereka mengangguk membiarkan Ify mengambil giliran pertama.
"Perkenalkan nama saya Alyssa Saufika Umari. Biasa dipanggil Ify. Saya dan teman-teman saya pindahan dari SMA Chunky Bar. Terima kasih. Semoga kita bisa berteman dengan baik." ujar Ify.
"Selamat pagi. Perkenalkan nama saya Sivia Azizah. Biasa dipanggil Sivia atau Via juga boleh. Senang bisa berkenalan dengan kalian." ujar Via dengan ceria.
"Halo, teman-teman! Perkenalkan nama saya Pricilla Agatha. Bisa panggil saya Prissy atau Cilla. Terserah temen-temen aja. Salam kenal." ujar Prissy.
"Hai, perkenalkan nama saya Agni Tri Nubuwati. Biasa dipanggil Agni. Mohon bantuannya selama disini." ujar Agni.
"Yak! Karena kalian sudah mengenalkan diri, sekarang kalian boleh duduk di bangku yang telah disediakan. Bagi yang lain, kalian bisa berkenalan lagi saat jam istirahat. Sekarang kita akan melanjutkan materi kita." kata Bu Winda.
"Baik, Bu."
D'Delfi pun menuju ke meja mereka. Ify duduk dengan Agni, sedangkan Prissy dengan Sivia. Murid kelas XI Lays pun bernafas lega, karena gosip tentang murid baru yang kayak d'Aqua sepertinya salah. Mereka keliatan ramah sekali. Akhirnya pelajaran pun berlangsung dengan tenang.
***
Setelah dua jam pelajaran, akhirnya pelajaran Bu Winda selesai juga. D'Lays -sebutan untuk anak kelas XI Lsys- berbondong ke meja d'Delfi untuk saling memperkenalkan diri yang diterima baik oleh d'Delfi sendiri. Sampai akhirnya ada seorang guru yang masuk.
"Kalian itu dari tadi ditungguin di lapangan nggak dateng-dateng itu gimana? Dan kenapa pada belum salin semuanya? Ayo cepat!" seru Pak Duta.
D'Lays pun segera mengambil baju olah raga dari tas mereka dan berjalan menuju ruang ganti. Dayat -ketua kelas d'Lays- menghampiri Pak Duta terlebih dahulu.
"Hehehe, maaf ya, Pak. Ada murid baru, Pak. Jadinya kenalan dulu. Hehehe." ujar Dayat dengan cengengesan.
"Kalian itu. Cengengesan saja! Ayo cepat salinnya!" suruh Pak Duta.
"Siap, Pak."
*** TBC ***
Hehe, segini dulu ya. Semoga masih ada yang baca. Tapi mengingat udah saya anggurin selama beberapa tahun #halah, jadinya nggak berharap banyak juga :) Tinggalkan jejak berupa komentar ya, biar saya bisa memperbaiki ceritanya :) The Magnum ini sepertinya nggak akan saya buat panjang-panjang karena pengen buat cerbung baru. Secara The Magnum kan udah rada kadaluwarsa gitu. Heheheh. Tapi In sya Allah bakal dilanjut sampe selesai kok. Walaupun postingnya nggak pasti :))
xoxo,
Aode
Lanjutannya kapan ?
BalasHapus